Review Remember When
Judul Buku : Remember When
Penulis : Winna Efendi
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 248 Halaman
ISBN : 979-780-487-9
Penulis : Winna Efendi
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 248 Halaman
ISBN : 979-780-487-9
Blurb;
Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.
Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.
Bagai kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?
Lalu, saat kau berkata, “Aku mencintaimu,” aku merasa senja tak lagi
membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang
menganggapnya terlalu saru?
“Aku mencintaimu,” katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau
kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?
Takdir kita sudah
jelas. Kau, aku, tahu itu.
*
* *
“Terkadang, aku berharap dapat
membaca hati orang. Melongok ke dalam sanubari mereka, membaca apa yang tertulis
di sana. Menghirup dalam-dalam keraguan mereka, mengecap asa yang tidak
diucapkan, dan menggali alasan di setiap debar perasaan mereka.” - Moses (Hal 143)
Entah apa yang harus saya katakan untuk
menjelaskan novel Remember When by Winna Efendi ini. Jujur ini adalah
novel teenlit pertama yang bisa membuat saya berucap ‘Wow’
setelah menyelesaikan akhir dari novel ini. Saya adalah termasuk orang yang
tidak begitu tertarik dengan novel bergenre teenlit dan novel yang
menggunakan bahasa slang (elu – gue). Setelah saya baca hingga akhir
pun, saya tak menemukan konflik yang ‘wah’. Konfliknya standar
seperti novel-novel teenlit yang lain. Cinta segi empat anak SMA. Latarnya
pun tak begitu istimewa. Jakarta. Pun dengan tokoh karakternya. Moses, seorang
anak dari keluarga Dokter dan seorang ketua OSIS yang memiliki nilai paling
tinggi tiap tahun. Adrian, pria populer dikalangan wanita karena kelihaiannya
bermain basket dan terlahir di keluarga seorang pelukis. Freya, seorang gadis
pintar namun antisosial, memendam sendiri masa lalunya yang tidak menyenangkan
di keluarganya. Anggia, populer dikalangan pria karena memiliki paras yang
cantik dan selalu modis, orang tuanya pun kaya raya. Perfect.
Namun begitu mbak Winna Efendi dengan
cerdasnya meracik konflik sederhana itu menjadi luarbiasa. Dengan bumbu-bumbu
yang ditambahkannya di setiap konflik yang ada di dalam novel Remember When
ini. Berhasil membuat hati pembaca terhanyut ke dalam cerita, berhasil membuat
emosi pembaca turun naik tak karuan. Ini novel teenlit paling bagus yang
pernah saya baca. Kenapa saya berani mengucapkan demikian? Karena mbak Winna
Efendi berhasil membuat saya tak dapat menebak akhir dari cerita novel ini.
Jika saya di pertengahan novel sudah dapat menebak akhir dari sebuah novel,
maka novel itu saya nilai standar. Dan jika saya sudah dapat menebak akhir
cerita dari sebuah novel pada bab-bab awal, maka saya nilai itu dibawah
standar. Not make sense for me.
Karakter favorit saya adalah Moses. Kyaaaa
Moseees, I really love him. Saya sangat menyukai karakternya yang smart
dan cool. Saya suka tipe pria seperti Moses, begitu dingin saat
berpacaran dengan Freya. Pacaran pun diisi dengan belajar bersama di
perpustakaan. Namun jauh di dalam lubuk hatinya, Moses sangat menyayangi Freya
dan terkadang membuat perlakuan-perlakuan khusus yang jarang dia perlihatkan
pada Freya. Aaaah... mbak Winna berhasil membuatku mengingat seseorang di masa
lalu ku.
Sempat kecewa siih dengan ending-nya.
Kenapa Moses gak lanjut dengan Freya siih. Huu... But, I’m enjoy to read
this novel. 4 of 5 stars for this novel. (^^)
“Hidup itu seperti cuaca. Hari
ini bisa hujan, besok bisa cerah. Tapi, lo tidak akan punya hujan selamanya,
atau kemarau selamanya. Kita butuh pahit dan manis secara bersamaan, sebuah
bentuk keseimbangan.” - Freya (Hal 41)
Aku juga suka Moses <3 visit back okeeeeeeeee, sist ^^
BalasHapushaha iyee,, udah di follow belum? :3
HapusAaaa sama-sama ngasih 4 bintang ^^
BalasHapusBtw salam kenal. Visit back di www.adeliaayuuu.blogspot.com ya :)
hehe iyaa soalnya ceritanya g seperti novel teenlit pada umumnya. yaah untung aja aku ga baca yg pake cover lamanya. bisa-bisa ilpil aku hehe iya aku udah liat blog kamu :)
Hapussuka buku kak Winna mulai buku ini, cukup menikmati ceritanya dan aku juga suka Moses, penilaian berkurang karena endingnya :(
BalasHapushihi iya yah mbak peri hutan. endingnya ko mengecewakan pembaca, pas selesei baca bukunya langsung berkomentar, 'loh ko gini endingnya?' yaaah.... -_____-
HapusWahhh..penasaran ama Moses, belum baca yang ini nih... :))
BalasHapusbaca mbak bacaaa... Moses nya pria idaman xD
Hapus