Review Good Memories



Judul Buku : Good Memories
Penulis : Lia Indra Andriana
Penerbit : Haru
Tebal : 336 Halaman
ISBN : 978-602-7742-22-2

Blurb;

“Tiga bulan lagi di waktu dan tempat yang sama, aku akan mengevaluasi apakah kau layak diberi tambahan kupon pertemanan.”

Saat banyak orang berharap bisa kuliah di luar negeri, Maya malah rela melakukan apa pun agar bisa meninggalkan Kwanghan University dan kembali bersama kekasihnya, Alva, di Indonesia. Sayangnya, semua tidak semudah itu.

Seakan hidupnya sekarang belum cukup rumit, Maya juga harus menghadapi Luc, teman sekelasnya, seorang pria berkebangsaan Prancis yang terang-terangan menyatakan suka padanya.

Luc bahkan tidak kebertanan hanya menjadi teman Maya setelah mendapatkan kupon Friendvitation buatan gadis itu.

Ketika kupon Friendvitation Maya berikan kepada Luc telah expired, akankah Maya memperpanjang masa berlakun kuponnya? Ayaukah Maya akhirnyaakan kembali kepada Alva dan melupakan semua yang terjadi di Korea?

Inikah cinta? Membuatmu rela melakukan tindakan bodoh yang tak masuk akal?

*       *       *

Terkisah seseorang bernama Maya melanjutkan sutdinya di Korea. Namun karena dia jatuh sakit pada saat ujian akhir, Maya tidak dapat menyeleseikan ujiannya dengan nilai yang baik. Sehingga dia tidak naik level, dan harus mengulang level bahasa Koreanya dari awal. Justru Maya malah dipertemukan oleh seorang mahasiswa pertukaran pelajar dari Prancis, Luc. Hari-harinya pun di Korea berubah sejak saat itu. Yang awalnya Maya hanya memikirkan Alva, kekasihnya, yang terus-terusan memaksa Maya untuk segera kembali dari Korea. Belum lagi barang-barang titipan Alva yang minta dibelikan dari Korea. Maya selalu menurut dan memprioritaskan kehendak dan kemauan pacarnya. Dan juga kebiasaanya membalas pesan-pesan dari Alva yang membuatnya terkenal mahasiswa yang ‘badung’ di kelasnya, karena sering tidak memerhatikan penjelasan gurunya. Menurutnya selalu berkomunikasi dengan Alva adalah jalan terbaiknya dalam hubungan jarak jauh.

“Cinta itu bisa membuat seseorang berkorban demi orang yang dicintainya. Cinta itu tidak egois. Dan itulah yang kulakukan!”
Namun Luc ternyata tidak memandang hubungan yang harmonis dari Maya dan Alva. Menurut Luc hubungan seperti itu tak lebih seperti ‘atasan’ dan ‘bawahan’. Mungkin kalimat itu yang pantas untuk Luc, karena dia ternyata menyukai Maya. Dan walaupun Maya sudah menolaknya berulang kali, Luc masih tetap mengejar apa yang dia inginkan. Selalu ada dan membantu Maya kapan pun Maya membutuhkannya. Sayang Maya hanya menganggapnya ‘teman’.

Pertemanan mereka berawal dari sebuah kupon pertemanan yang ditawarkan kepada setiap teman sekelasnya. Namun hanya Luc yang mau menjadi temannya, dan mau membantu project membuat kenangan indah yang sedang diprogramkan Maya karena usul dari adiknya dengan berdalih bahwa Maya tidak mempunyai waktu lama lagi berada di negara gingseng itu.
Hingga hubungan pertemanan mereka mengalami sedikit perselisihan, Luc dan Maya pun menjadi renggang. Belum lagi Yujin, teman sekelas Luc dan Maya, sudah menyukai Luc dari awal dan selalu mengejar cinta Luc. Hal ini membuat Maya sedikit tidak rela Yujin menjadi dekat dengan Luc, walaupun begitu Maya tidak berhak melarang siapapun yang mendekati Luc.

Saat permintaan Alvi lah yang ingin Maya pulang ke Indonesia merayakan hari ulangtahunnya, yang membuat Alvi mengancam untuk menyudahi hubungan jarak jauh itu dengan Maya. Dan... temukan jawabannya sendiri. Hehe

*       *       *

Hmm... ini adalah novel berlatar Korea ketiga yang kubaca selama saya hidup. Karena memang pada dasarnya saya memang tidak begitu menyukai Korea. Selama ini belum ada yang berhasil membuat saya berdecak kagum pada novel yang berlatar Korea. Mungkin pembawaan sayanya saja kali ya, terlalu sinis. Hehe ini kembali pada selera masing-masing. Saya tidak mengatakan novel ini jelek, hanya selera saya saja yang tidak cocok.

Oke lah lupakan sejenak soal selera, kali ini saya akan komentar tentang novelnya. Bermula dari covernya yang lucu abis, berhasil menarik minat pembaca untuk sekedar melirik novel ini di toko buku. Penerbit Haru memang sudah pandai sekali membuat cover di buku-bukunya yang anak muada abissss... Lalu setelah pembaca mengambil novel ini untuk diperhatikan secara detail, sinopsisnya sukses mengundang pembaca merogoh koceknya untuk membelinya.

Sejauh itu baik-baik saja. Perlu diketahui penulis di sini memakai POV orang ketiga dalam bercerita. Alurnya menurutku tidak begitu bertele-tele namun cukup membuatku aga sedikit bosan. Namun setelah berusaha mengikuti alur cerita ini saya mulai terbiasa dan menyelesaikannya dengan hati riang gembira. Menurut saya penggambaran latarnya kurang mendetail, sangat disayangkan sekali padahal penulis pernah kuliah di negara tersebut.

Penokohannya lumayan kuat, mbak Lia berhasil membuatku gemas dengan sifat Maya yang tidak sadar-sadar bahwa dia sedang dimanfaatkan oleh kekasihnya. Kalau saya jadi maya sih, saya tinggalin aja pacar kaya begitu. Cari lagi aja cowok Korea atau sama Luc juga boleh, kapan lagi dapet cowok Prancis kan. Wkwk

Terutama alurnya segar dan menggelitik anak muda jaman sekarang. Cocok kalau dibaca sama anak SMA di sore hari sambil minum teh hangat. Hmm... hehehe ceritany sedikit unik, ya kan biasanya cowoknya ngambil dari negara Korea itu sendiri, terus ada adegan dramatis dan romantisnya kaya di film-film Korea gitu. Euh, untung ngga kaya gitu. Jadi saya cukup menikmati cerita yang disuguhkan oleh mbak Lia ini. Endingnya di racik dengan bagus oleh penulis, tidak terlalu klise menurut saya. Oh iya, ini juga novel mbak Lia yang pertama saya baca, berharap dapat membaca karya mbak Lia yang lain. Jadi bisa membandingkan. ^_^

You got 3 of 5 leafs for me. :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer